Sepowerfull Apa Funnel Marketing dalam Digital Marketing

Article by - M Fadhlilah Rasyid

Senin, 20 Januari 2025

Sepowerfull Apa Funnel Marketing dalam Digital Marketing

Sepowerfull Apa Funnel Marketing dalam Digital Marketing

Memahami Konsep Funnel Marketing di Era Digital

Funnel marketing adalah salah satu konsep yang sangat powerful dalam dunia digital marketing. Banyak orang mungkin sudah mendengar istilah ini, tetapi tidak semua memahaminya secara menyeluruh. Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia pemasaran online, saya merasa bahwa funnel marketing adalah strategi yang tak tergantikan untuk meningkatkan penjualan dan engagement pelanggan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana funnel marketing bekerja, mengapa ia begitu efektif, serta tips praktis untuk menerapkannya. Artikel ini juga akan memberikan wawasan tentang bagaimana Anda bisa menggunakan funnel marketing sebagai alat untuk mengembangkan bisnis, bahkan jika Anda seorang pebisnis kecil atau freelancer seperti "jasa freelance medan" ataupun "freelance terbaik medan".

Apa Itu Funnel Marketing?

Funnel marketing pada dasarnya adalah proses sistematis yang digunakan untuk memandu calon pelanggan melalui tahap-tahap tertentu hingga akhirnya mereka melakukan pembelian. Fokus utama dari funnel ini adalah menciptakan pengalaman yang personal bagi setiap individu, sehingga mereka merasa lebih nyaman dengan brand atau produk yang ditawarkan.

Proses funnel marketing biasanya dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

  • Awareness (Pengetahuan) : Di tahap ini, calon pelanggan pertama kali mengetahui tentang produk atau layanan Anda. Mereka mungkin belum siap membeli, tetapi mereka mulai tertarik.
  • Interest (Minat) : Setelah mengetahui produk Anda, langkah selanjutnya adalah membangun minat. Anda perlu memberikan informasi lebih lanjut tentang manfaat produk atau layanan Anda.
  • Decision (Keputusan) : Pada tahap ini, calon pelanggan mulai mempertimbangkan apakah mereka ingin membeli produk Anda atau tidak.
  • Action (Tindakan) : Akhirnya, calon pelanggan membuat keputusan untuk membeli produk atau layanan Anda.

Setiap tahap memiliki tujuan yang spesifik, dan kesuksesan funnel marketing bergantung pada seberapa baik Anda dapat mengoptimalkan setiap tahap tersebut.

Mengapa Funnel Marketing Begitu Powerful?

Salah satu alasan mengapa funnel marketing sangat powerful adalah karena ia memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan secara lebih terarah. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa funnel marketing begitu efektif:

  • Meningkatkan Engagement : Dengan funnel marketing, Anda bisa memberikan konten yang relevan kepada calon pelanggan sesuai dengan tahap yang mereka jalani. Ini akan membuat mereka lebih tertarik dan cenderung untuk tetap terlibat dengan brand Anda.
  • Memperkuat Brand Awareness : Melalui funnel marketing, Anda bisa membangun hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan. Semakin sering mereka berinteraksi dengan brand Anda, semakin besar kemungkinan mereka akan ingat dan memilih Anda ketika saatnya tiba untuk membeli.
  • Meningkatkan Konversi Penjualan : Funnel marketing dirancang untuk mengarahkan calon pelanggan menuju titik pembelian. Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa meningkatkan rasio konversi secara signifikan.
  • Personalisasi Pengalaman Pelanggan : Salah satu keuntungan besar dari funnel marketing adalah kemampuan untuk menyesuaikan pesan Anda berdasarkan data yang dikumpulkan dari interaksi sebelumnya. Ini menciptakan pengalaman yang lebih personal bagi setiap calon pelanggan.

Bagaimana Funnel Marketing Bekerja dalam Dunia Digital?

Di era digital, funnel marketing bekerja dengan cara yang sedikit berbeda dibandingkan dengan metode tradisional. Berikut adalah beberapa elemen penting yang membuat funnel marketing sangat cocok untuk lingkungan online:

  • Pemanfaatan Media Sosial : Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn adalah tempat yang ideal untuk memulai funnel marketing. Anda bisa menggunakan iklan bertarget untuk menjangkau audiens yang tepat pada tahap awareness.
  • Email Marketing : Email masih menjadi salah satu saluran paling efektif untuk membangun hubungan dengan calon pelanggan. Anda bisa mengirimkan email yang dirancang khusus untuk setiap tahap funnel.
  • Content Marketing : Konten seperti blog, video, dan infografis adalah cara yang bagus untuk membangun minat calon pelanggan. Pastikan konten Anda relevan dan bermanfaat bagi target audiens Anda.
  • Landing Page : Landing page adalah elemen kunci dalam funnel marketing. Halaman ini harus dioptimalkan untuk mengonversi calon pelanggan menjadi pembeli.
  • Retargeting Ads : Teknik retargeting memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan kepada orang-orang yang telah mengunjungi situs web Anda sebelumnya. Ini adalah cara yang efektif untuk memperkuat pesan Anda dan mendorong calon pelanggan untuk kembali dan melakukan pembelian.

Gambar Contoh

Tips Praktis untuk Menerapkan Funnel Marketing

Jika Anda ingin memulai dengan funnel marketing, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda ikuti:

  • Identifikasi Target Audiens Anda : Langkah pertama adalah memahami siapa calon pelanggan Anda. Buat persona pelanggan yang mencakup demografi, preferensi, dan perilaku mereka.
  • Buat Konten yang Relevan : Pastikan setiap konten yang Anda buat sesuai dengan tahap funnel yang dituju. Misalnya, konten di tahap awareness harus bersifat edukatif, sementara konten di tahap decision harus lebih fokus pada manfaat produk.
  • Gunakan Alat Analitik : Manfaatkan alat analitik seperti Google Analytics untuk melacak performa funnel Anda. Data ini akan membantu Anda memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.
  • Optimalkan Proses Pembelian : Pastikan proses pembelian di situs web Anda mudah dan cepat. Semakin sedikit hambatan yang ada, semakin besar kemungkinan calon pelanggan akan menyelesaikan transaksi.
  • Kolaborasi dengan Freelancer Lokal : Jika Anda seorang pemilik usaha kecil, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan "jasa freelance medan" atau "freelance terbaik medan" untuk membantu Anda dalam desain grafis, copywriting, atau pengembangan website. Kolaborasi ini bisa membantu Anda menghasilkan konten berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Kesimpulan

Funnel marketing adalah strategi yang sangat powerful dalam dunia digital marketing. Dengan pendekatan yang terstruktur dan terarah, Anda bisa memandu calon pelanggan melalui setiap tahap funnel hingga akhirnya mereka melakukan pembelian. Selain itu, funnel marketing juga membantu Anda membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, meningkatkan brand awareness, dan meningkatkan konversi penjualan.

Bagi pebisnis kecil atau freelancer, funnel marketing bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis. Jika Anda berbasis di Medan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari "jasa freelance medan" atau "freelance terbaik medan" untuk membantu Anda dalam implementasi funnel marketing.

Ingin Tahu Lebih lanjut ?

call-to-action-banner

Apakah Anda sudah mulai menerapkan funnel marketing dalam strategi bisnis Anda? Jika belum, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai! Anda bisa mulai dengan membuat rencana sederhana dan menguji beberapa ide yang disebutkan dalam artikel ini. Ingat, kesuksesan funnel marketing membutuhkan eksperimen dan evaluasi yang terus-menerus.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam pengembangan funnel marketing, jangan ragu untuk menghubungi saya. saya siap membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda dengan solusi yang inovatif dan terukur. Mari bersama-sama menjadikan bisnis Anda lebih kompetitif di pasar digital!

InsightMarketingDigital Marketing
Avatar

Muhammad Fadhlillah Rasyid

Performance Marketing Expert, Web Programmer

Related Articles

Marketing

Perbedaan Customer Persona & Customer Avatar

Memahami Konsep Dasar dalam Pemasaran Digital

Dalam dunia pemasaran digital, istilah seperti customer persona dan customer avatar sering kali digunakan secara bergantian. Namun, apakah keduanya benar-benar sama? Setelah aku banyak membaca dan mempraktikkan konsep-konsep ini dalam pekerjaanku sebagai seorang praktisi pemasaran digital, aku menyadari bahwa ada perbedaan mendasar antara keduanya yang penting untuk dipahami.

Artikel ini akan menjelaskan secara rinci apa itu customer persona dan customer avatar, bagaimana perbedaan di antara keduanya, serta mengapa pemahaman ini sangat penting bagi bisnis Anda. Jika Anda mencari jasa profesional untuk membantu mengembangkan strategi pemasaran digital Anda, terutama jika Anda berbasis di Medan, pertimbangkan untuk menggunakan "jasa digital marketing medan", "jasa digital marketing terpercaya", atau bahkan "jasa digital marketing terbaik". Mari kita mulai!

Apa Itu Customer Persona?

Customer persona adalah representasi fiktif dari audiens target Anda yang didasarkan pada data nyata tentang perilaku, demografi, preferensi, dan kebutuhan calon pelanggan. Persona ini biasanya dibuat dengan menggunakan informasi dari survei, wawancara, analisis data, dan pengamatan pasar.

Beberapa elemen penting dalam membuat customer persona meliputi:

  • Demografi : Usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi, status perkawinan, dll.
  • Perilaku : Bagaimana mereka berinteraksi dengan produk atau layanan Anda, frekuensi pembelian, channel preferensi, dll.
  • Motivasi : Apa yang mendorong mereka untuk membeli produk atau layanan Anda?
  • Kendala : Apa saja hambatan yang mereka hadapi dalam proses pengambilan keputusan?

Contohnya, jika Anda menjalankan bisnis e-commerce fashion, Anda mungkin memiliki persona bernama "Siti", seorang ibu rumah tangga berusia 30-an yang tinggal di Medan. Siti suka berbelanja online karena kemudahan aksesnya, tetapi ia juga sangat peduli dengan harga dan kualitas produk.

Apa Itu Customer Avatar?

Sementara itu, customer avatar adalah representasi visual yang lebih spesifik dari satu individu tertentu dalam audiens Anda. Avatar ini biasanya berupa gambar atau ilustrasi yang mencerminkan karakteristik fisik dan psikologis dari persona tersebut. Tujuan dari customer avatar adalah memberikan wajah manusia pada data yang telah dikumpulkan, sehingga lebih mudah bagi tim pemasaran untuk memvisualisasikan siapa yang mereka tuju.

Berikut adalah beberapa cara customer avatar bisa digunakan:

  • Meningkatkan Empati : Dengan melihat wajah atau karakter tertentu, tim pemasaran dapat lebih memahami apa yang dirasakan oleh calon pelanggan.
  • Personalisasi Pesan : Avatar membantu Anda menyesuaikan pesan pemasaran agar lebih relevan dengan audiens target.
  • Mempermudah Komunikasi Internal : Sebuah avatar yang jelas dan spesifik dapat menjadi alat komunikasi yang efektif di dalam tim.

Misalnya, kembali ke contoh Siti tadi, Anda bisa membuat sebuah avatar visual yang menunjukkan seorang wanita dengan dua anak, sedang memegang smartphone sambil berbelanja online. Gambar ini akan memberikan konteks tambahan tentang siapa Siti dan apa yang dia lakukan.

Perbedaan Utama Antara Customer Persona dan Customer Avatar

Setelah memahami definisi dari kedua konsep ini, mari kita lihat perbedaan utama antara customer persona dan customer avatar:

  1. Tingkat Spesifik :
    • Persona adalah representasi data yang lebih umum dan mendalam tentang segmen audiens tertentu.
    • Avatar adalah visualisasi spesifik dari satu individu dalam persona tersebut.
  2. Fokus :
    • Persona lebih fokus pada data dan statistik.
    • Avatar lebih fokus pada aspek emosional dan visual.
  3. Penggunaan :
    • Persona digunakan untuk merencanakan strategi pemasaran secara keseluruhan.
    • Avatar digunakan untuk meningkatkan personalisasi dan empati dalam eksekusi strategi.
  4. Format :
    • Persona biasanya disusun dalam bentuk dokumen teks atau spreadsheet.
    • Avatar biasanya berupa gambar atau ilustrasi.
  5. Tujuan :
    • Persona bertujuan untuk memberikan pemahaman holistik tentang audiens target.
    • Avatar bertujuan untuk membuat audiens terasa lebih nyata dan hidup.

Mengapa Penting untuk Memahami Keduanya?

Gambar Contoh

Bagi seorang pebisnis atau marketer, memahami perbedaan antara customer persona dan customer avatar sangatlah penting. Ini memungkinkan Anda untuk:

  • Menargetkan Audiens dengan Lebih Tepat : Dengan menggunakan persona, Anda bisa merancang kampanye pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens Anda.
  • Meningkatkan Engagement : Dengan avatar, Anda bisa menciptakan konten yang lebih personal dan relevan, yang akan membuat audiens merasa lebih dekat dengan brand Anda.
  • Meningkatkan Konversi : Ketika Anda memahami siapa audiens Anda dan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka, Anda akan lebih berhasil dalam mengubah prospek menjadi pelanggan.
  • Jika Anda ingin memastikan bahwa strategi pemasaran Anda efektif, pertimbangkan untuk bekerja

Tips Praktis untuk Membuat Persona dan Avatar yang Efektif

  • Kumpulkan Data yang Relevan : Pastikan Anda menggunakan data yang akurat dan up-to-date untuk menciptakan persona yang realistis.
  • Gunakan Alat Analitik : Manfaatkan alat seperti Google Analytics, Facebook Insights, atau platform CRM untuk mengumpulkan informasi tentang audiens Anda.
  • Buat Beberapa Versi Persona : Jangan hanya membuat satu persona. Buat beberapa versi yang mencakup berbagai segmen audiens Anda.
  • Libatkan Tim Anda : Ajak seluruh anggota tim untuk berkontribusi dalam proses pembuatan persona dan avatar. Ini akan membantu memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang audiens target.
  • Perbarui Secara Berkala : Pasar dan audiens Anda akan berubah seiring waktu. Pastikan untuk secara berkala merevisi persona dan avatar Anda agar tetap relevan.

Kesimpulan

Customer persona dan customer avatar adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam dunia pemasaran digital. Persona memberikan gambaran yang luas tentang audiens target Anda, sementara avatar memberikan sentuhan personal yang membuat audiens terasa lebih nyata. Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, Anda bisa merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan.

Bagi bisnis yang ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan di era digital ini, penting untuk bekerja sama dengan ahli yang tepat. Jika Anda berbasis di Medan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari "jasa digital marketing medan", "jasa digital marketing terpercaya", atau "jasa digital marketing terbaik".

Ingin Tahu Lebih lanjut ?

call-to-action-banner

Apakah Anda sudah mulai menerapkan konsep persona dan avatar dalam strategi pemasaran Anda? Jika belum, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai! Mulailah dengan mengidentifikasi siapa audiens target Anda dan buat persona serta avatar yang sesuai.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam mengembangkan strategi pemasaran digital yang lebih matang, jangan ragu untuk menghubungi aku. Aku siap membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda dengan solusi yang inovatif dan terukur. Mari bersama-sama menjadikan bisnis Anda lebih kompetitif di pasar digital!

img-blog

Article by

M Fadhlilah Rasyid

Marketing

Jarang Dilirik namun Berdampak Besar, Attribution Setting Meta & Google Ads

Dalam dunia digital advertising , atribusi konversi sering kali ditentukan berdasarkan perilaku pengguna setelah mereka berinteraksi dengan iklan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang perbedaan antara tiga model atribusi yang Anda sebutkan: 7-day click or 1-day view , 1-day click , dan 7-day click, 1-day view or 1-day engaged-view .

Pengaturan Atribusi 7-day click or 1-day view

Model ini memberikan atribusi kepada iklan jika pengguna melakukan konversi dalam jangka waktu tertentu setelah:

  • Mengklik iklan dalam 7 hari terakhir , atau
  • Melihat (view) iklan dalam 1 hari terakhir .

Contoh:

  • Seorang pengguna melihat iklan Anda pada hari Senin tetapi tidak mengkliknya. Jika pengguna tersebut melakukan konversi (misalnya membeli produk) pada hari yang sama, iklan tersebut akan mendapatkan kredit.
  • Jika pengguna mengklik iklan Anda pada hari Senin dan melakukan konversi pada hari Minggu (kurang dari 7 hari), iklan tersebut juga akan mendapatkan kredit.

Kelebihan:

  • Model ini memberikan fleksibilitas karena mempertimbangkan kedua interaksi utama—click dan view —dalam jangka waktu yang berbeda.
  • Cocok untuk kampanye yang bertujuan meningkatkan brand awareness dan juga mendorong konversi langsung.

Kekurangan:

  • Bisa sulit menentukan mana yang benar-benar paling berpengaruh: klik atau view.
  • Risiko over-attribution karena beberapa konversi mungkin tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh iklan tersebut.

Pengaturan Atribusi 1-day click

Model ini hanya memberikan atribusi kepada iklan jika pengguna melakukan konversi dalam 1 hari setelah mengklik iklan .

Contoh:

  • Seorang pengguna mengklik iklan Anda pada pagi hari dan melakukan pembelian pada sore harinya. Iklan tersebut akan mendapatkan kredit.
  • Namun, jika pengguna mengklik iklan pada hari Senin tetapi melakukan pembelian pada hari Rabu, iklan tersebut tidak akan mendapatkan kredit.

Kelebihan:

  • Model ini sangat fokus pada hasil langsung dari klik, sehingga lebih mudah diukur dan dianalisis.
  • Cocok untuk kampanye yang bertujuan menghasilkan konversi cepat, seperti penjualan impulsif atau promosi terbatas.

Kekurangan:

  • Tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang dari klik iklan (misalnya, pengguna yang memerlukan waktu lebih lama untuk memutuskan).
  • Mengabaikan nilai dari views atau interaksi non-klik.

7-day click, 1-day view or 1-day engaged-view

Model ini adalah kombinasi dari beberapa metrik atribusi:

  • 7-day click : Memberikan atribusi jika pengguna melakukan konversi dalam 7 hari setelah mengklik iklan.
  • 1-day view : Memberikan atribusi jika pengguna melakukan konversi dalam 1 hari setelah melihat iklan.
  • 1-day engaged-view : Memberikan atribusi jika pengguna melakukan konversi dalam 1 hari setelah melihat iklan secara aktif (misalnya, menonton video iklan hingga selesai).

Contoh:

  • Seorang pengguna mengklik iklan Anda pada hari Senin dan melakukan pembelian pada hari Kamis. Konversi ini akan diatribusikan ke iklan karena masih dalam jangka waktu 7 hari.
  • Jika pengguna hanya melihat iklan Anda tanpa mengkliknya tetapi melakukan pembelian pada hari yang sama, konversi ini juga akan diatribusikan.
  • Jika pengguna menonton video iklan Anda hingga selesai dan melakukan pembelian pada hari yang sama, konversi ini akan diatribusikan sebagai engaged-view .

Kelebihan:

  • Model ini sangat komprehensif karena mempertimbangkan berbagai jenis interaksi—klik, view, dan engaged-view.
  • Cocok untuk kampanye yang ingin mengukur dampak holistik dari iklan, baik itu dalam bentuk klik maupun eksposur visual.

Kekurangan:

  • Lebih kompleks untuk diatur dan diukur karena melibatkan banyak variabel.
  • Risiko over-attribution karena beberapa konversi mungkin dipengaruhi oleh faktor lain selain iklan.

call-to-action-banner

Kesimpulan

Pemilihan model atribusi sangat bergantung pada tujuan kampanye Anda. Berikut adalah rekomendasi berdasarkan tujuan:

  • Jika Anda ingin menciptakan kesadaran merek dan juga mengukur konversi, gunakan 7-day click or 1-day view .
  • Jika Anda ingin fokus pada hasil langsung, pilih 1-day click .
  • Jika Anda ingin melihat dampak holistik dari iklan Anda, termasuk klik, view, dan interaksi aktif, gunakan 7-day click, 1-day view or 1-day engaged-view .

Memahami perbedaan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengoptimalkan strategi advertising Anda. Jika Anda merasa bingung atau membutuhkan panduan lebih lanjut, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan ahli digital advertising, seperti "jasa digital advertising medan", "jasa digital advertising terpercaya", atau "jasa digital advertising terbaik".

img-blog

Article by

M Fadhlilah Rasyid

Marketing

Marketing itu ga butuh Strategi, Karena Marketing itu sendiri merupakan Strategi

Maksudnya apa Bang Messi ?

Sebenarnya ini adalah bentuk sindiran halus terhadap pemahaman sebagian orang yang masih suka salah kaprah soal istilah “marketing” dan “strategi”. Banyak yang bertanya, “Strategi marketing kamu bulan ini apa?” — pertanyaan yang terdengar biasa bagi kita sebagai praktisi, tapi jujur aja, kadang bikin ketawa-ketawa sendiri karena jawabannya ya… semua itu udah strategi dari marketing itu sendiri.

Jadi, kalau kamu ditanya seperti itu, jawaban reflekmu pasti akan seperti ini: “Gw pake Google Ads, lalu ada campaign di Instagram, influencer juga, contentnya dibuat gini-gini biar engagement naik…” Ya itu semua bagian dari strategi marketing. Jadi, pertanyaannya sebenarnya agak redundant karena marketing itu sendiri adalah proses merancang, memilih, dan menjalankan berbagai strategi untuk mencapai tujuan bisnis.

Lalu, apa sih Marketing itu?

Kalau mau dipersimpel, marketing itu bukan sekadar iklan atau promosi. Marketing adalah seni menarik perhatian, menciptakan kebutuhan, bahkan membuat orang yang tadinya tidak tertarik jadi ingin tahu, lalu percaya, hingga akhirnya membeli.

Analogi sederhananya begini, Kamu mau pergi mancing ikan. Kamu punya dua pilihan:

  • Manual — berenang ke tengah laut, cari ikan satu-satu, tangkap pakai tangan kosong (mirip sales).
  • Pakai alat — beli pancing, umpan, joran, dan teknik tertentu untuk menarik ikan datang ke arahmu (itu baru namanya marketing).

Dan semua pilihan yang kamu ambil dalam analogi kedua itulah yang disebut strategi

Jadi, bisa dibilang… marketing itu sendiri adalah kumpulan strategi. Ia bukan hanya aktivitas, tapi lebih kepada perencanaan cerdas untuk mendekati pasar dengan cara yang efektif dan relevan.

Kenapa Marketing Tidak Perlu Ditanya “Apa Strateginya”?Kenapa Marketing Tidak Perlu Ditanya “Apa Strateginya”?

Karena setiap langkah yang diambil oleh seorang marketer sudah pasti berdasarkan strategi. Entah itu strategi branding, positioning, targeting, komunikasi, distribusi, hingga retensi pelanggan. Semua itu termasuk dalam ruang lingkup marketing.

Tapi sayangnya, banyak orang di luar sana mengira bahwa strategi itu adalah sesuatu yang berbeda dari marketing. Padahal, marketing itu sendirilah implementasi dari strategi tersebut. Ibaratnya, jika strategi adalah rencana perang, maka marketing adalah pasukan yang menjalankannya di medan tempur.

Marketing = Strategi + Eksekusi + Evaluasi

Seorang digital marketer profesional nggak cuma asal pasang iklan atau bikin konten random. Mereka selalu punya pertimbangan di balik setiap keputusan:

  • Kenapa pilih platform ini?
  • Kenapa target usia segini?
  • Kenapa waktu posting jam segini?
  • Kenapa menggunakan tone of voice begini?

Semua itu adalah hasil dari riset, analisa data, pengalaman, dan tentu saja… strategi.

Jadi, kalau kamu sebagai marketer sering ditanya, “Strategimu apa?” , jawab aja dengan santai dan bijak:

“Seluruh aktivitasku adalah strategi, tinggal lihat hasilnya nanti apakah cocok dengan tujuan bisnis.”

Jadi, Apa Bedanya “Strategi” dan “Marketing” ?

Bayangkan kamu lagi di dapur, mau masak mie goreng. Trus tiba-tiba ada orang bertanya, “Strategimu buat masak mie ini apa?” Kamu pasti mikir, “Lah iya lah, gw panasin minyak dulu, rebus mie, tumis bawang, baru campur semua. Itu kan strategi?”

Sama kayak marketing. Kalau kita ditanya, “Strateginya apa?” , jawabannya ya… semua yang kita lakuin itu strategi. Dari mulai nentuin tone of voice brand, pilih platform mana yang cocok, bikin konten yang relevan, hingga eksekusi iklan berbayar.

Jadi jangan heran kalau kadang kita sebagai marketer suka senyum-senyum sendiri pas ditanya begitu. Bukan sombong, tapi lebih ke: “Ini mah udah basic banget pertanyaannya 😂”

Marketing = Otak + Emosi + Data

Marketing itu nggak cuma soal data dan angka, tapi juga soal perasaan. Ia harus bisa sentuh hati, menggugah emosi, sekaligus memberikan nilai. Ibaratnya, kamu lagi PDKT. Gak mungkin kan kamu langsung bilang, “Aku single, ganteng, punya mobil, mau ga jadian?”

Pasti ditolak mentah-mentah. Tapi kalau kamu mulai dari kenalan, kasih perhatian, cerita lucu, sesekali kirim nyanyian galau — nah itu baru namanya strategi marketing yang halus dan elegan 💘

Begitu juga saat kita promosi produk. Harus ada proses membangun rasa percaya, ketertarikan, dan akhirnya aksi beli. Dan semua itu, teman-teman… adalah strategi.

Kenapa Pertanyaan “Strategi Marketing” Sering Bikin Mikir Keras?

Karena terkadang, yang nanya belum paham bahwa marketing itu sendiri adalah proses strategis. Mereka pikir strategi itu sesuatu yang terpisah, seperti dokumen rahasia yang disimpan di brankas. Padahal, strategi itu hidup di setiap langkah, setiap ide, dan setiap keputusan yang diambil oleh tim marketing.

Dan kalau kamu pernah merasa bingung harus jawab apa saat ditanya strategi bulanan, tenang… itu wajar. Soalnya kamu lagi diminta menjelaskan air laut sambil membawa botol kecil isinya. Jawabanmu pasti cuma bisa mewakili sedikit dari keseluruhan ombak besar di balik cerita bisnis.

Intinya...

Marketing itu bukan sekadar posting konten atau pasang iklan. Ia adalah seni menyusun strategi secara cermat, melibatkan logika, emosi, dan pengalaman pelanggan.

Dan kalau kamu masih sering ditanya, “Strategimu apa?” , jawab aja dengan senyum:

“Semua aktivitas saya adalah bagian dari strategi. Tinggal lihat hasilnya nanti, apakah audiens suka, atau malah unfollow 😅.”

call-to-action-banner

Kesimpulan

Marketing itu bukan hanya eksekusi, tapi juga perencanaan. Dan perencanaan itu sendiri adalah strategi. Jadi, bisa dibilang marketing itu adalah strategi yang hidup dan bergerak dalam bentuk aktivitas nyata.

Jadi, next time kalau ada bos atau client tanya, “Strategimu bulan ini apa?” , jawab aja dengan tenang dan penuh percaya diri: “Saya sedang fokus pada strategi customer journey mapping, conversion funnel optimization, dan brand awareness melalui kombinasi paid media dan organic content. Semua dilandasi dengan riset audience yang solid.”

Setelah itu, lanjutkan dengan penjelasan singkat, biar mereka paham kalau kamu bukan cuma asal klik iklan 😎

Dengan begitu, kamu nggak cuma jadi marketer, tapi juga strategist sekaligus storyteller yang mampu menjual ide dengan baik.

Dan ingat, marketing is not just about selling , tapi tentang membangun hubungan .

Selamat berkarya!

img-blog

Article by

M Fadhlilah Rasyid

logo-MFR

Copyright © 2024 | MFR